Klik disini MP3 gratis

Klik disini MP3 gratis
segera miliki Exclusive Karaoke VCD Original !

YULIE NUKE

Rabu, 28 April 2010

Konser Indonesia Berkreasi Buat Bule 'Merinding'

Written by Subhan Hardi
Wednesday, 28 April 2010 18:03
Yulie Nuke tampil ok di panggung saat konser/ Foto: Subhan Hardi

Yulie Nuke tampil ok di panggung saat konser/ Foto: Subhan Hardi

APA JADINYA jika bunyi gamelan yang sangat khas digabungkan dengan sentuhan musik orkestra yang begitu 'menggigit' bunyi string-nya. Pastinya sangat berbeda dan mememunculkan nuansa entik yang begitu kuat. Selain itu, koloborasi keduanya akan melahirkan karakter baru dalam bermusik dimana tangga nada diatonik (musik barat) yang modern melebur dengan nada pentatonik yang kuat secara tradisi.

Yups..itulah yang coba 'dimainkan' Gatut Suryo sang music director saat menampilkan konsernya yang bertajuk Indonesia Berkreasi di British International School 21 April 2010 lalu. Dihadapan para Bule yang melingkupi BIS World Theatre, pertunjukan yang digelar malam hari itupun menjadi terkesan langka dan 'menyegarkan.' Sebuah idealisme bermusik coba digagas lelaki sederhana ini.
Nuke di ruang make- up terlihat segar sebelum konser/ Foto: Subhan Hardi

Nuke di ruang make- up terlihat segar sebelum konser/ Foto: Subhan Hardi

Meski tampil pada tataran dunia pendidikan, Gatut seolah tak ingin setengah hati untuk mengemas musik yang berkualitas. Karenanya, ia tak sungkan untuk membawa kelompok musik etnik Nusantara Chamber (Kamar Musik Nusantara) di bawah komandonya untuk berbuat maksimal. Menghibur kaum eskpat yang haus akan harmonisasi musik lokal kaya nilai tersebut.

Malam itu, Yulie Nuke yang memiliki suara khas pun didaulat untuk tampil mengiringi Gamelan Campursari Chandra Laras membawakan lagu-lagu pop Jawa dan Campursari. Meski musikalisasi orkestra tak sepenuhnya mengiringi alias minus one. Tetap saja suara perempuan cantik yang kental dengan kebudayaan Jawa ini renyah didengar. Diawali dengan tembang Getuk, Nuke membuka konser dengan tepukan meriah penonton yang menyaksikan.

Ada empat lagu yang dibawakan penyanyi kelahiran Surakarta 21 Juli 1970 ini. Setelah Getuk, beriringan dirinya menyanyikan lagu 'Kasmaran' (hits single di album terdahulunya) dan dua tembang campursari 'Sewu Kuto' milik Didi Kempot serta tembang 'Cinta Tak Terpisahkan' milik Cak Diqin.
Yulie Nuke dan artis pendukung/ Foto: Subhan Hardi

Yulie Nuke dan artis pendukung/ Foto: Subhan Hardi

"Ini adalah bentuk upaya saya memperkenalkan budaya Jawa kepada dunia. Sebuah perbedaan tentunya, tapi sangat mahal nilainya. Saya hanya ingin berbuat dan mencoba sesuatu," begitulah komentar Gatut di sela-sela acara saat TNOL menjumpainya. Meski tampak sibuk menyiapkan segala sesuatunya, Gatut masih menyempatkan diri menyampaikan gagasannya dalam bermusik.

Ada kalimat sederhana yang terlontar dari mulut Arek Suroboyo ini mengenai musik yang digeluti. Katanya, orang bule itu seolah 'merinding' saat mendengar musik gamelan, sementara di kita (Indonesia) karakter musik ini hampir dilupakan dan lambat laun tergerus oleh waktu. Sebuah ironi tentunya.

"Apa yang membuat saya nekad mengolah musik yang bisa dikatakan tidak populer ini. Sedehana aja, yaitu ingin menyampaikan musik gamelan dan Jawa khususnya. Bule paling suka musik gemelan," kata Gatut menjelaskan.

"Memang tidak mudah, karena banyak yang menganggap musik etnik itu susah dijual dan tidak populer," tambahnya.
Atraktif dengan musik etnik/ Foto: Subhan Hardi

Atraktif dengan musik etnik/ Foto: Subhan Hardi

Pemikiran seorang Gatut sangat masuk akal dan sulit terbantahkan. Bayangkan di tengah lesunya pasar musik etnik semisal pop Jawa, dirinya berani mencoba menembus dominasi musik anak band dengan menelurkan album pop Jawa bersama sang istri yang malam itu tampil bersamanya. Adalah Yulie Nuke dengan Album 'Kasmarannya' mencoba memecah kebuntuan dan kesunyian musik etnik yang terus berjibaku dengan dominasi industri musik pop yang 'bersliweran' tanpa batas.

"Saya ingin mencoba sesuatu yang beda, mungkin itu penilaian pertama. Konser ini sebagai pembuka, dimana nantinya akan full orkestra dalam musik yang saya mainkan. Terutama untuk album ketiga yang sedang digarap," jelas Gatut ketika diminta komentarnya mengapa konser malam itu hanya minus one.

"Tidak mudah memang untuk menampilkan full orkestra, tapi itu akan saya buat. Karena cita-cita saya bagaimana musik etnik itu bisa dinikmati dan mendunia. Syukur-syukur, saya bisa tampil dan melakukan konser di manca negara," ungkap Gatut bersemangat.

Koloborasi Cinta
Nuke dan Gatut mesra (koloborasi cinta yang kuat) Foto: Subhan Hardi

Nuke dan Gatut mesra (koloborasi cinta yang kuat) Foto: Subhan Hardi

Yulie Nuke, sang istri yang mendukung penuh cita-cita Gatut, malam itu juga tampak bersemangat. Seolah mengingatkan kenangan manis bersama sang suami saat pacaran. Nuke menyatakan begitu senang bisa tampil, berlenggok dan menyanyi dengan karakter vokal yang menjadi jiwanya.

Ya, jiwa seorang perempuan yang besar di lingkungan kesenian Jawa yang sangat kental. Semasa kecil pemilik nama asli Yuli Laraswati ini adalah putri bungsu pasangan Jawa Hardjo Soeparno dan Sudaliyem Nuke yang semasa hidupnya di Solo aktif sebagai gemelan pengrawit dan penari.

"Aku jadi ingat aja sama lagu Tugu Banjarsari meski itu nggak dinyanyikan malam ini. Hits yang diciptakan mas Gatut itu penuh nilai sejarah, mengingatkan orang akan monumen 45 tugu sejarah yang terletak di depan pasar Legi, Banjarsari kota Solo. Itu jadi saksi bisu kisah cinta kita loh," terang Nuke yang terlihat cantik dengan kebaya keemasannya menjelaskan.

Sebuah ungkapan tulus dan penuh kekuatan. Lantas, apa yang diharapkan Nuke di tengah pasar musik yang keras ini? "aku mas, nggak mikir mau terkenal atau apalah, yang penting aku bisa nyanyi dan mengangkat budaya Jawa dengan musik etnik. Jadi, mengalir saja.."

"Kalau pasar lagu pop Jawa lagi lesu, ya kita jangan ikut-ikutan lesu. Justru harus menjadi barometer untuk bangkitnya pop Jawa, musik pop Jawa punya penggemar sendiri. Makanya harus berani dan kreatif menyajikan sesuatu yang berbeda, tapi diterima masyarakat," tambah Nuke mengakhiri sekaligus menutup konsernya dengan manis.
http://tnol.co.id/en/hobby/music/3816-woi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silakan komentar n beri masukan atau apapun hal yang positif.

YULIE NUKE

YULIE NUKE
Duet Romantis yang bersahaja